Sabtu, 19 April 2014

Pengaruh Permainan Bola Basket terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak


   

I. Konsep Motorik Kasar

   A. Pengertian Motorik Kasar Anak

     Bambang Sujiono (2008: 13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang       membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain.  
   B. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar Anak
Pengembangan motorik kasar di TK bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan dasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. (Bambang Sujiono, 2008:2.10).
Pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) perkembangan kemampuan anak akan sangat terlihat pula. Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya.
   C.   Metode Pengembangan Motorik Kasar Anak TK
Metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak tidak mengalami cidera dan menyesuaikannya dengan karakteristik anak TK. Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan alat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. Untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu, metode yang akan dipilih harus memungkinkan anak bergerak dan bermain lebih leluasa, karena gerak adalah unsur utama pengembangan motorik anak. 
Metode bermain adalah metode pembelajaran anak usia prasekolah dimana anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan bersama yang berupa: kegiatan yang menggunakan alat atau melakukan kegiatan (permainan) baik secara sendiri maupun bersama teman-temannya, yang mendatangkan kegembiraan, rasa senang dan asyik bagi anak. Dalam hal ini, menggunakan permainan bola basket yang dimodifikasi dalam mengembangkan motorik kasar anak 
  
  II. Konsep Bermain 
   A. Pengertian Bermain
Menurut Bruner dan suton-smith dalam Slamet Suyanto (2005) menyatakan bahwa  bermain merupakan proses berfikir secar fleksibel dan proses pemecahan masalah.  Sigmund Freud mengemukakan bahwa “Bermain merupakan sesuatu yang serius bagi anak-anak, di dalam bermain anak menumpahkan seluruh perasaannya, bahkan mampu mengatur “dunia dalamnya” agar sesuai dengan “dunia Iuárnya”. Jean Piaget mengemukakan bahwa “Melalui bermain, aak belajar mengontrol gerakannya menjadi terkoordinasi”. 
   B. Manfaat Bermain Bagi Anak
Telah disadari oleh manusia bahwa bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sangat bermanfaat, kegiatan bermain bagi anak-anak sangat penting untuk penyesuai diri terhadap lingkungan hidupnya, meskipun pada masa anak-anak bermain dilakukan karena dorongan naluri tanpa disadari untuk apa mereka melakukannya. Unsur gerak yang dilakukan pada saat bermain bermanfaat untuk merangsang perkembangan fisik dan mental anak, karena pada masa anak-anak merupakan masa yang penting dalam memperbaiki dan menyelaraskan gerakan dasar untuk menopang kemampuan motoriknya.

III. Konsep Permainan Bola Basket
    A.  Pengertian Permainan Bola Basket
Permainan merupakan suatu alat bermain yang digunakan anak usia dini, bisa berbentuk balok, puzzle atau benda-benda lain yang dianggap bisa dimainkan.
Menurut Imam Sodikun (1992:8) permainan bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper ( dilempar keteman), dipantulkan kelantai (ditempat atau sambil berjalan dengan tujuan memasukan bola ke ring.
1)      Permainan Bola Basket Untuk Anak Usia Dini
Permainan bola basket untuk anak haruslah sesuai dengan tahap perkembangan atau kemampuan anak, untuk itu perlu dilakukan modifikasi dalam permainan bola basket anak usia dini. 
Menurut Samsudin (2008:71) modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate Practice) artinya agar pembelajaran yang disampaikan atau dilakukan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi  anak, dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.
Dalam permainan  bola basket untuk anak usia dini yang akan dimodifikasi yakni :
     a)    Tinggi ring : jika untuk pemain professional tinggi ring 3,05 meter, maka untuk anak digunakan 1,25 meter.
     b)     Bola         : jika pemain professional menggunakan bola size 7, maka untuk anak digunakan bola size 5.
    c)   Lapangan, jumlah pemain, dan peraturan permainan, dapat disesuaikan dengan lingkungan serta tingkat perkembangan anak.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan bola basket untuk anak usia dini, haruslah sesuai dengan tahapan perkembangan dan kemampuan anak usia dini. Untuk itu perlu dilakukan modifikasi dalam permainan bola basket untuk anak usia dini. Adapun materi yang dimodifikasi dalam permainan bola basket untuk anak usia dini adalah tinggi ring, bola, lapangan, jumlah pemain, dan peraturan atau langkah-langkah permainan. 
   B.      Manfaat Permainan Bola Basket Bagi Anak
1) Basket Untuk Kesehatan Fisik: 
 Keuntungan nomor satu dari bermain basket adalah anak-anak dapat meningkatkan kesehatan    fisik anak. Olahraga basket sangat bermanfaat bagi kesehatan anak karena banyak melibatkan aktivitas berlari dan melompat sehingga anak dapat mengembangkan kekuatan fisik, kecepatan dan bahkan kesehatan jantung. 
      2)  Basket untuk Perkembangan Mental: 
      Bermain basket dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Saat anak berhasil memasukkan bola ke dalam  keranjang, akan timbul kebanggaan dalam diri anak yang kemudian membuatnya lebih percaya diri.
      3) Basket untuk Bersenang-senang : 
     Dimanapun mereka berada, anak-anak tetaplah anak kecil. Anak melakukan berbagai hal dengan kesenangan dan kegembiraan. Bermain bersama, mengembangkan strategi permainan dan membentuk ikatan antar teman sebaya pastinya akan menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak.
   C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Permainan Bola Basket Untuk Anak
Langkah-langkah pelaksanaan bola basket haruslah disesuaikan dengan kemampuan anak, untuk itu perlu dilakukan modifikasi dalam langkah-langkah permainan bola basket untuk anak.
Dalam permainan ini, semua anak membentuk lingkaran.
       1)  Memegang bola basket dengan benar.
Sebelum berrmain bola basket, anak terlebih dahulu harus mengenal cara atau teknik memegang bola basket yang benar. Anak berdiri jingjit sambil memegang bola basket dengan benar, memegang bola secara bergantian.
       2)   Kegiatan Lempar Tangkap Bola Basket antar anak ( Mengoper )
Dalam permainan bola basket, melempar dan menangkap bola digunakan saat mengoper bola keteman. Operan ini, merupakan teknik dasar bermain bola basket, sebab dengan cara inilah pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket.
      3) Memantulkan bola dengan satu atau dua tangan (Dribble).
Dalam kegiatan ini, anak mencoba memantulkan bola kelantai dengan menggunakan dua tangan atau satu tangan.
      4) Menggiring bola.
Pada tahapan ini, anak menggiring bola dengan cara memantulkannya kelantai sambil berjalan lurus menuju ring basket. Kegiatan menggiring bola basket, bisa dilakukan dengan berjalan ataupun berlari menuju ring basket.
      5) Memasukan bola kedalam ring
Setelah anak melakukan kegiatan menggiring bola hingga tiang ring bola basket, Anak memasukan bola kedalam ring basket. Memasukan bola kedalam ring basket, dapat dilakukan oleh anak dengan melempar bola sambil melompat menggunakan satu atau dua kaki, sesuai kemampuan anak. Ukuran bola dan ring basketnya dapat dimodifikasi sesuai dengan usia anak.

       IV. Bola Basket Dalam Perkembangan Motorik Kasar Anak
Samsudin (2008:9) menyatakan bahwa motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas dengan  menggunakan otot-otot besar. Kemampuan menggunakan otot-otot besar ini bagi anak TK tergolong kemampuan gerak dasar seperti berjalan, berlari, melempar, menangkap, dan sebagainya. Gallahue (1982) dalam samsudin (2008:13) menyatakan bahwa untuk mengembangkan pola gerak dasar anak sebaiknya dilakukan melalui aktivitas- aktivitas seperti menari, permainan, olahraga, dan senam.
Permainan bola basket merupakan salah satu permainan yang melatih gerak dasar anak, karena dalam permainan bola basket menggunakan teknik melempar, menangkap, berjalan, berlari, dan melompat, yang merupakan gerak dasar anak. Permainan bola basket merupakan permainan yang memacu anak untuk bergerak teratur, semua otot-otot  bergerak, organ-organ tubuh bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, Imam Sodikun (1992:8).
Teknik dasar bola basket terdiri atas cara memantulkan bola, menggiring, dan melempar bola ke keranjang (ring) Sri Sunarsi, Dkk (2009).
            Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bola basket merupakan salah satu permainan yang dapat mengembangkan motorik kasar anak, karna berhubungan dengan kemampuan gerak dasar anak seperti, berlari, menggiring, melempar, menangkap dan memasukan bola kedalam ring/ keranjang.
Permainan bola basket merupakan salah jenis olahraga modern yang begitu cepat perkembangannya dan banyak menarik perhatian manusia, khususnya kaum muda. Selain itu permainan bola basket merupakan permainan yang rekreatif dan menyenangkan. Dalam pengembangan motorik kasar, permainan ini memungkinkan anak untuk melakukan kegiatan berlari cepat, melempar dan menangkap bola, melompat, serta memantulkan bola (dribble)