I. Konsep Motorik Kasar
A. Pengertian Motorik Kasar Anak
Bambang
Sujiono (2008: 13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan
yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik
kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan
seluruh tubuh anak. Perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari pada
motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran
besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan
jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce,
menggunting dan lain-lain.
B. Tujuan Pengembangan Motorik
Kasar Anak
Pengembangan
motorik kasar di TK bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan dasar,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi,
serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. (Bambang Sujiono,
2008:2.10).
Pada anak usia
Taman Kanak-kanak (TK) perkembangan kemampuan anak akan sangat terlihat pula.
Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan
fisik atau motoriknya.
C. Metode Pengembangan Motorik Kasar Anak TK
Metode
merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk mengembangkan
motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak tidak
mengalami cidera dan menyesuaikannya dengan karakteristik anak TK. Hal-hal yang
perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK
adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang,
menyediakan tempat, bahan dan alat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta
membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam
menggunakannya. Untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai tujuan
pengembangan motorik anak. Selain itu, metode yang akan dipilih harus
memungkinkan anak bergerak dan bermain lebih leluasa, karena gerak adalah unsur
utama pengembangan motorik anak.
Metode bermain
adalah metode pembelajaran anak usia prasekolah dimana anak-anak diajak untuk
melakukan kegiatan bersama yang berupa: kegiatan yang menggunakan alat atau
melakukan kegiatan (permainan) baik secara sendiri maupun bersama
teman-temannya, yang mendatangkan kegembiraan, rasa senang dan asyik bagi anak.
Dalam hal ini, menggunakan permainan bola basket yang dimodifikasi dalam
mengembangkan motorik kasar anak
II. Konsep Bermain
A.
Pengertian Bermain
Menurut Bruner dan suton-smith dalam Slamet
Suyanto (2005) menyatakan bahwa bermain merupakan proses berfikir secar
fleksibel dan proses pemecahan masalah. Sigmund Freud mengemukakan bahwa
“Bermain merupakan sesuatu yang serius bagi anak-anak, di dalam bermain anak
menumpahkan seluruh perasaannya, bahkan mampu mengatur “dunia dalamnya” agar
sesuai dengan “dunia Iuárnya”. Jean Piaget mengemukakan bahwa “Melalui bermain,
aak belajar mengontrol gerakannya menjadi terkoordinasi”.
B.
Manfaat Bermain Bagi Anak
Telah disadari oleh manusia bahwa bermain
merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sangat bermanfaat, kegiatan bermain
bagi anak-anak sangat penting untuk penyesuai diri terhadap lingkungan
hidupnya, meskipun pada masa anak-anak bermain dilakukan karena dorongan naluri
tanpa disadari untuk apa mereka melakukannya. Unsur gerak yang dilakukan pada
saat bermain bermanfaat untuk merangsang perkembangan fisik dan mental anak,
karena pada masa anak-anak merupakan masa yang penting dalam memperbaiki dan
menyelaraskan gerakan dasar untuk menopang kemampuan motoriknya.
III. Konsep Permainan Bola Basket
A. Pengertian Permainan Bola
Basket
Permainan
merupakan suatu alat bermain yang digunakan anak usia dini, bisa berbentuk
balok, puzzle atau benda-benda lain yang dianggap bisa dimainkan.
Menurut Imam Sodikun (1992:8) permainan
bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan
dengan tangan. Bola boleh dioper ( dilempar keteman), dipantulkan kelantai
(ditempat atau sambil berjalan dengan tujuan memasukan bola ke ring.
1) Permainan Bola Basket Untuk Anak Usia
Dini
Permainan bola basket untuk anak haruslah
sesuai dengan tahap perkembangan atau kemampuan anak, untuk itu perlu dilakukan
modifikasi dalam permainan bola basket anak usia dini.
Menurut
Samsudin (2008:71) modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate Practice)
artinya agar pembelajaran yang disampaikan atau dilakukan harus memperhatikan
perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong
perubahan tersebut.
Dalam
permainan bola basket untuk anak usia dini yang akan dimodifikasi yakni :
a) Tinggi ring : jika untuk pemain professional tinggi ring 3,05 meter,
maka untuk anak digunakan 1,25 meter.
b) Bola
: jika pemain professional menggunakan bola size 7, maka untuk anak digunakan
bola size 5.
c) Lapangan, jumlah pemain, dan peraturan permainan, dapat disesuaikan
dengan lingkungan serta tingkat perkembangan anak.
Berdasarkan
pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan bola basket untuk
anak usia dini, haruslah sesuai dengan tahapan perkembangan dan kemampuan anak
usia dini. Untuk itu perlu dilakukan modifikasi dalam permainan bola basket
untuk anak usia dini. Adapun materi yang dimodifikasi dalam permainan bola
basket untuk anak usia dini adalah tinggi ring, bola, lapangan, jumlah pemain,
dan peraturan atau langkah-langkah permainan.
B. Manfaat Permainan Bola
Basket Bagi Anak
1)
Basket Untuk Kesehatan Fisik:
Keuntungan nomor satu dari
bermain basket adalah anak-anak dapat meningkatkan kesehatan
fisik anak. Olahraga basket sangat bermanfaat bagi kesehatan anak karena banyak
melibatkan aktivitas berlari dan melompat sehingga anak dapat mengembangkan
kekuatan fisik, kecepatan dan bahkan kesehatan jantung.
2) Basket
untuk Perkembangan Mental:
Bermain
basket dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Saat anak berhasil memasukkan
bola ke dalam keranjang, akan timbul kebanggaan dalam diri anak yang kemudian
membuatnya lebih percaya diri.
3) Basket
untuk Bersenang-senang :
Dimanapun
mereka berada, anak-anak tetaplah anak kecil. Anak melakukan berbagai hal
dengan kesenangan dan kegembiraan. Bermain bersama, mengembangkan strategi
permainan dan membentuk ikatan antar teman sebaya pastinya akan menjadi
aktivitas yang menyenangkan bagi anak.
C.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Permainan Bola Basket Untuk Anak
Langkah-langkah pelaksanaan bola basket
haruslah disesuaikan dengan kemampuan anak, untuk itu perlu dilakukan
modifikasi dalam langkah-langkah permainan bola basket untuk anak.
Dalam
permainan ini, semua anak membentuk lingkaran.
1) Memegang
bola basket dengan benar.
Sebelum
berrmain bola basket, anak terlebih dahulu harus mengenal cara atau teknik
memegang bola basket yang benar. Anak berdiri jingjit sambil memegang bola
basket dengan benar, memegang bola secara bergantian.
2) Kegiatan
Lempar Tangkap Bola Basket antar anak ( Mengoper )
Dalam permainan
bola basket, melempar dan menangkap bola digunakan saat mengoper bola keteman.
Operan ini, merupakan teknik dasar bermain bola basket, sebab dengan cara
inilah pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket.
3) Memantulkan
bola dengan satu atau dua tangan (Dribble).
Dalam kegiatan
ini, anak mencoba memantulkan bola kelantai dengan menggunakan dua tangan atau
satu tangan.
4) Menggiring
bola.
Pada tahapan
ini, anak menggiring bola dengan cara memantulkannya kelantai sambil berjalan
lurus menuju ring basket. Kegiatan menggiring bola basket, bisa dilakukan
dengan berjalan ataupun berlari menuju ring basket.
5) Memasukan bola kedalam ring
Setelah anak melakukan kegiatan menggiring bola
hingga tiang ring bola basket, Anak memasukan bola kedalam ring basket.
Memasukan bola kedalam ring basket, dapat dilakukan oleh anak dengan melempar
bola sambil melompat menggunakan satu atau dua kaki, sesuai kemampuan anak.
Ukuran bola dan ring basketnya dapat dimodifikasi sesuai dengan usia anak.
IV. Bola Basket Dalam Perkembangan Motorik Kasar Anak
Samsudin
(2008:9) menyatakan bahwa motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas
dengan menggunakan otot-otot besar. Kemampuan menggunakan otot-otot besar
ini bagi anak TK tergolong kemampuan gerak dasar seperti berjalan, berlari,
melempar, menangkap, dan sebagainya. Gallahue (1982) dalam samsudin (2008:13)
menyatakan bahwa untuk mengembangkan pola gerak dasar anak sebaiknya dilakukan
melalui aktivitas- aktivitas seperti menari, permainan, olahraga, dan senam.
Permainan
bola basket merupakan salah satu permainan yang melatih gerak dasar anak,
karena dalam permainan bola basket menggunakan teknik melempar, menangkap,
berjalan, berlari, dan melompat, yang merupakan gerak dasar anak. Permainan
bola basket merupakan permainan yang memacu anak untuk bergerak teratur, semua
otot-otot bergerak, organ-organ tubuh bekerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya, Imam Sodikun (1992:8).
Teknik dasar bola basket terdiri atas cara memantulkan bola,
menggiring, dan melempar bola ke keranjang (ring) Sri Sunarsi, Dkk (2009).
Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bola basket
merupakan salah satu permainan yang dapat mengembangkan motorik kasar anak,
karna berhubungan dengan kemampuan gerak dasar anak seperti, berlari,
menggiring, melempar, menangkap dan memasukan bola kedalam ring/ keranjang.
Permainan bola
basket merupakan salah jenis olahraga modern yang
begitu cepat perkembangannya dan banyak menarik perhatian manusia, khususnya
kaum muda. Selain itu permainan bola basket merupakan permainan yang rekreatif
dan menyenangkan. Dalam pengembangan motorik
kasar, permainan ini memungkinkan anak untuk melakukan kegiatan berlari cepat, melempar dan
menangkap bola, melompat, serta memantulkan bola (dribble).